Me and Chipo (My Dog)
![]() |
Me and Chipo |
Anjingku yang ku beri nama Chipo, awalnya namanya ku beri Popo tapi adikku ingin memanggilnya Citra dan adikku satu lagi memanggilnya Bleki. Lalu ku gabungkan namanya menjadi Chipo. Adikku yang paling kecil mengatakan “Kok ga ada Bleki nya?”. Kami pun tertawa mendengarnya, lalu ku jelaskan bahwa nama binatang itu tidak boleh panjang-panjang nanti malah gak ngerti anjingnya kalau itu nama panggilannya. Anjing ini berbeda dengan anjingku yang sebelumnya, dulu aku pernah punya anjing waktu aku SD. Anjing itu namanya Bombay, dia anjing betina dan mempunyai banyak anak anjing, anak anjingnya lucu-lucu banget kaya anak tikus, ku beri nama satu persatu tetapi semakin anak anjing itu bertumbuh, banyak yang ingin membeli anak anjingku dan ada juga yang mati karena digangguin anjing lain yang badannya besar.
Masih teringat waktu anak anjingku badannya penuh luka dan pagi-pagi dia masih tertidur namun saat ku bangunkan dia tidak bergerak sama sekali dan aku tahu bahwa anjingku sudah kaku dan mati lalu aku menguburkannya disamping rumahku, ku gali tanah dan ku kubur lalu diatasnya ku beri batu-batu besar dan ku beri bunga diatasnya, setiap hari aku menengoknya. Kejadian itu sudah sangat lama sekali dan sekarang aku sudah tinggal di tempat yang berbeda dan aku sempat punya anjing yang ku beri nama Hatchika, ku panggil Hatchi. Anjing itu pemberian Tante ku, awalnya anjing ini masih belum bisa menyesuaikan diri dengan rumahku dan sekelilingnya, dia masih ga mau dikasih makan dan hanya tidur terus dipojokan. Namun lama kelamaan dia menjadi anjing yang sangat periang, dia sering bermain dengan adikku yang paling kecil. Beberapa hari kemudian, saat aku pulang dari kampus ternyata ibuku sudah mengembalikan anjingku karena merasa tidak ada yang mengurusi dan member makan. Sedih sih tapi mungkin memang benar, itu yang terbaik buat anjing itu.Aku dan kakakku sempat nengokkin anjing itu ke rumah tanteku, kami memanggil2 namanya “Hatchi, Hatchi” lalu dia menggonggong-gonggong tetapi kami tidak bisa membawanya balik kembali. Selang beberapa hari ku dengar anjing itu mati karena memakan bangkai tikus. Seandainya saja anjing itu masih dirumahku, mungkin akan ku usahakan itu merawatnya.
Dan sekarang aku ingin bercerita tentang anjingku “Chipo”. Awalnya aku sangat kasihan melihat dia pertama kali habis mukanya sedih banget sih. Ini pertama kalinya aku punya anjing yang jenis seperti ini, masih kecil tapi bulunya gak lebat. Aku biasanya punya anak anjing yang bulunya lebat-lebat jadi enak kalau dipeluk..hehe. Menurutku dia anjing yang sangat manja, baru kali ini menemukan anjing semanja ini, karena dia susah banget kalau makan tuh pilih-pilih, kadang ku suapin pake tanganku baru dia makan, terus kalau mau tidur pengennya ditempat yang empuk sampai dikasih satu bantal khusus buat dia tidur tapi dia malah pengen tidur dikamar gudang, buset dah masa anjing punya kamar sih...haha. Pernah suatu hari dia terlihat sangat lemah dan tidak bergerak, sepertinya sedang sakit. Aku sebenarnya sudah buru-buru ingin ke kampus tetapi aku mau berusaha dulu, aku lihat kulitnya penuh dengan luka-luka merah, aku sediakan makanan meskipun tidak ada makanan dirumah tapi aku menggoreng nugget untuk dia, meskipun dia tidak menghiraukan tapi aku meletakkan makanan dan minuman di dekatnya lalu ku tinggal pergi. Di kampus aku sms ibuku agar membawa betadine untuk mengobati Chipo, sepulang kuliah aku langsung mengobatinya, dan beberapa hari mulai berangsur baik.
Sekarang Chipo jadi anjing yang gak males makan lagi, di setiap kesempatan dia selalu ingin makan tapi dia emang ga terlalu suka makan nasi, selain makanan utama seperti daging ayam, ikan dkk, dia juga suka makan biskut, kue-kue, mie, dan cemilan lainnya. Dan moment yang paling membuatku selalu tertawa saat mengingatnya adalah waktu aku menemukan dia sedang berada di atas tempat tidurku dengan badan telentang, dia menggoyanggkan kaki dan tangannya sepertinya senang sekali bisa merasakan empuknya tempat tidur. Lalu aku langsung menarik dia turun dan aku tertawa terbahak-bahak, mungkin dalam hati chipo "baru aza ngerasain kasur, eh udah ditarik aza"... Tetapi dia jadi kebiasaan naik ke tempat tidurku, ketika aku sedang bangun tidur tiba-tiba dia udah ada dibawah kakiku saja. Uh...kadang sih ku biarin tapi kadang ku turunin. Dia itu juga anjing yang penurut, kalau aku pergi keluar dan dia ingin mengikutiku, aku langsung mengusirnya dan dia tidak lanjut mengikuti tetapi hanya diam di depan rumah. Dia juga suka bertingkah gila kalau aku baru pulang dari kampus, dia tiba-tiba jingkrak-jingkrak, manjat-manjat ke badan ku, muter-muter gajelas... gila banget, mungkin karena dia kelamaan ditinggal sendirian dirumah.
Mungkin aku ga bisa selalu merawatmu, memberimu makan dan minum karena terkadang aku sangat lelah dan ingin langsung istrahat saja. Maafkan aku Chipo... kamu harus bisa cari makan sendiri ya... (>.<)
Masih teringat waktu anak anjingku badannya penuh luka dan pagi-pagi dia masih tertidur namun saat ku bangunkan dia tidak bergerak sama sekali dan aku tahu bahwa anjingku sudah kaku dan mati lalu aku menguburkannya disamping rumahku, ku gali tanah dan ku kubur lalu diatasnya ku beri batu-batu besar dan ku beri bunga diatasnya, setiap hari aku menengoknya. Kejadian itu sudah sangat lama sekali dan sekarang aku sudah tinggal di tempat yang berbeda dan aku sempat punya anjing yang ku beri nama Hatchika, ku panggil Hatchi. Anjing itu pemberian Tante ku, awalnya anjing ini masih belum bisa menyesuaikan diri dengan rumahku dan sekelilingnya, dia masih ga mau dikasih makan dan hanya tidur terus dipojokan. Namun lama kelamaan dia menjadi anjing yang sangat periang, dia sering bermain dengan adikku yang paling kecil. Beberapa hari kemudian, saat aku pulang dari kampus ternyata ibuku sudah mengembalikan anjingku karena merasa tidak ada yang mengurusi dan member makan. Sedih sih tapi mungkin memang benar, itu yang terbaik buat anjing itu.Aku dan kakakku sempat nengokkin anjing itu ke rumah tanteku, kami memanggil2 namanya “Hatchi, Hatchi” lalu dia menggonggong-gonggong tetapi kami tidak bisa membawanya balik kembali. Selang beberapa hari ku dengar anjing itu mati karena memakan bangkai tikus. Seandainya saja anjing itu masih dirumahku, mungkin akan ku usahakan itu merawatnya.
Dan sekarang aku ingin bercerita tentang anjingku “Chipo”. Awalnya aku sangat kasihan melihat dia pertama kali habis mukanya sedih banget sih. Ini pertama kalinya aku punya anjing yang jenis seperti ini, masih kecil tapi bulunya gak lebat. Aku biasanya punya anak anjing yang bulunya lebat-lebat jadi enak kalau dipeluk..hehe. Menurutku dia anjing yang sangat manja, baru kali ini menemukan anjing semanja ini, karena dia susah banget kalau makan tuh pilih-pilih, kadang ku suapin pake tanganku baru dia makan, terus kalau mau tidur pengennya ditempat yang empuk sampai dikasih satu bantal khusus buat dia tidur tapi dia malah pengen tidur dikamar gudang, buset dah masa anjing punya kamar sih...haha. Pernah suatu hari dia terlihat sangat lemah dan tidak bergerak, sepertinya sedang sakit. Aku sebenarnya sudah buru-buru ingin ke kampus tetapi aku mau berusaha dulu, aku lihat kulitnya penuh dengan luka-luka merah, aku sediakan makanan meskipun tidak ada makanan dirumah tapi aku menggoreng nugget untuk dia, meskipun dia tidak menghiraukan tapi aku meletakkan makanan dan minuman di dekatnya lalu ku tinggal pergi. Di kampus aku sms ibuku agar membawa betadine untuk mengobati Chipo, sepulang kuliah aku langsung mengobatinya, dan beberapa hari mulai berangsur baik.
Sekarang Chipo jadi anjing yang gak males makan lagi, di setiap kesempatan dia selalu ingin makan tapi dia emang ga terlalu suka makan nasi, selain makanan utama seperti daging ayam, ikan dkk, dia juga suka makan biskut, kue-kue, mie, dan cemilan lainnya. Dan moment yang paling membuatku selalu tertawa saat mengingatnya adalah waktu aku menemukan dia sedang berada di atas tempat tidurku dengan badan telentang, dia menggoyanggkan kaki dan tangannya sepertinya senang sekali bisa merasakan empuknya tempat tidur. Lalu aku langsung menarik dia turun dan aku tertawa terbahak-bahak, mungkin dalam hati chipo "baru aza ngerasain kasur, eh udah ditarik aza"... Tetapi dia jadi kebiasaan naik ke tempat tidurku, ketika aku sedang bangun tidur tiba-tiba dia udah ada dibawah kakiku saja. Uh...kadang sih ku biarin tapi kadang ku turunin. Dia itu juga anjing yang penurut, kalau aku pergi keluar dan dia ingin mengikutiku, aku langsung mengusirnya dan dia tidak lanjut mengikuti tetapi hanya diam di depan rumah. Dia juga suka bertingkah gila kalau aku baru pulang dari kampus, dia tiba-tiba jingkrak-jingkrak, manjat-manjat ke badan ku, muter-muter gajelas... gila banget, mungkin karena dia kelamaan ditinggal sendirian dirumah.
Mungkin aku ga bisa selalu merawatmu, memberimu makan dan minum karena terkadang aku sangat lelah dan ingin langsung istrahat saja. Maafkan aku Chipo... kamu harus bisa cari makan sendiri ya... (>.<)
Comments
Post a Comment