Petualangan Pertamaku Naik Gunung (MAHAMERU 3676 m.dpl)
GUNUNG SEMERU…
Yahhh itulah gunung pertama yang aku daki, tempat aku
berpetualang di alam bebas penuh dengan rasa penasaran.
Kenapa harus Semeru? Kenapa harus Gunung Tertinggi di P. Jawa padahal kan masih pemula?
Di Kalimati |
Persiapan apa saja yang dilakukan sebagai pemula?
Selama sebulan aku mempersiapkan diri baik secara mental
maupun peralatan untuk naik gunung. Sesungguhnya aku benar-benar tidak tahu apa
saja yang perlu dibawa untuk naik gunung, banyak bertanya dan mencari tahu
digoogle, tadinya mau pinjam tapi sepertinya agak ribet jadi banyak barang yang
dibeli online dan tidak sedikit biaya yang aku habiskan untuk itu. Bahkan
mencari tahu tentang kejadian-kejadian digunung pun aku lakukan agar tahu
penyebabnya. Setiap hari selalu melist barang-barang yang sudah ada dan belum
ada, serta jumlah pakaian yang harus dibawa. Tapi persiapan yang ku buat agak
sedikit berlebihan yaitu pada peralatan mandi, deodorant dan parfum yang
ternyata jarang digunakan waktu digunung. Persiapan ini agak sedikit menyita
pikiran sih setiap hari sebelum tiba waktunya ke Semeru tapi itu tidak
mengurangi semangatku untuk tetap ingin kesana.
Alat transportasi apa saja yang digunakan selama perjalanan pergi dan pulang?
Pergi minta diantarin bokap naik motor ke Stasiun Senen, jam
6 pagi naik kereta Tawang Jaya menuju Semarang, sampai Semarang naik motor ke
kostan teman untuk menunggu jam pemberangkatan kereta Matarmaja dari Semarang
ke Malang, setelah naik kereta Matarmaja sampai Malang lalu naik angkot ke
Pasar Tumpang lanjut naik Jeep ke Ranu Pani. Itulah perjalanan transportasi
selama pergi dan saat sudah turun gunung naik jeep lagi yang lebih kecil dan
mahal langsung menuju Stasiun Malang. Dari situ langsung naik kereta Matarmaja
menuju Jakarta, turun di Stasiun Jatinegara lanjut naik kereta Commuter Line turun
di Stasiun Klender dan dijemput bokap naik motor ke rumah.
Pengalaman apa saja yang baru anda dapatkan selama pendakian pertama ini?
Banyak banget pengalaman yang belum pernah aku dapatkan,
disini di gunung Semeru ini banyak cerita yang tidak akan bisa ku lupakan
karena ini adalah pertama kalinya aku naik gunung. Pertama kalinya ninggalin
rumah untuk waktu yang cukup lama 5-6 hari, Pertama kalinya naik kereta luar
kota hingga paling lama 18 jam kebayang gak pegelnya duduk selonjoran tidur. Pertama
kalinya pergi ke Malang, Pertama kalinya bawa carriel, pertama kalinya
ngerasain tidur didalam tenda, pertama kalinya lihat kompor dan nesting yang
biasa dipakai anak gunung, pertama kalinya gali-gali tanah buat pup, pertama
kalinya sebelum tidur didepan tenda pemandangan malamnya itu Gunung
Semeru yang tinggi dengan wedus gembelnya serta bulan bulat yang
bersinar indah juga bintang-bintang yang ikut bertaburan (itu keren banget pasti
mimpi indah klo ga kedinginan..haha), pertama kalinya berada disuhu minus derajat,
pertama kalinya camping, pertama kalinya merayap naik gunung, pertama kalinya sampai
puncak gunung (mahameru) dan lihat bendera merah putih yang berkibar dipuncak
gunung, pertama kalinya lihat pemandangan luar biasanya indahnya dari puncak
mahameru, pertama kalinya punya banyak kenalan baru yang kenal begitu saja
digunung. Semuanya serba pertama dan sangat berkesan. Hati ini terlalu bahagia
bisa merasakan petualangan yang belum pernah dirasakan dan terlalu indah untuk
dikenang.
Bagaimana perjuangan bisa sampai puncak Mahameru?
Aku di Puncak Mahameru |
Siapa saja teman-teman yang bersama denganmu memulai petualangan ini?
Aku akan menceritakan mereka yang bersamaku menemani
petualangan pertamaku naik gunung, dan petualangan pertama kami semua ke
Semeru. inilah mereka:
Yuni, (si kecil cabe rawit)
Pendakian with Yuni |
Bang Dwiki (abang ketemu gede)
Pertama kali ketemu dia pas di Stasiun Senen dengan
tampangnya yang sedikit garang (kesan pertama). Aku memanggilnya abang…abang…
padahal sama-sama kelahiran tahun 90 dan hanya beda sebulan saja, dia lahir
bulan Oktober dan aku bulan November tapi aku tetap ingin memanggilnya abang
karena panggilan itu lebih nyaman aza mengingat aku tidak punya abang kandung.
Dan panggilan abang yang melekat di dirinya ternyata tidak hanya sebuah
panggilan namun aku merasa dia benar-benar seperti seorang abang yang menjaga
dan melindungi adiknya. Dia sangat mempunyai banyak kesan dalam hidupku karena
dia itu baik banget mau bawain carriel aku saat pendakian malam menuju
ranukumbolo dan saat perjalanan kalimati ke ranukumbolo karena kaki ku keseleo
dan lelah. Tas selempang kecilnya hilang pada pendakian malam menuju
ranukumbolo saat bawain carriel aku, aku merasa bersalah untuk hal itu. Dia
juga yang selalu bantuin packing carriel aku soalnya ga bisa sembarangan naruh
gitu aza katanya biar posisinya enak kalau dibawa. Tapi selain baik dia juga
sangat humoris, meski nyesek tasnya hilang yang berisi “HP, dompet (KTP, uang
seadanya, tiket kereta) serta permen kiss yang aku titipin” tapi dia tetap
berusaha tersenyum dan menikmati petualangan ini hingga akhir. Dia juga udah
biasa naik gunung bahkan dia selalu paling depan jalannya serta jarang merasa
letih. Dia juga orangnya peka banget dengan keadaan sekitarnya, dia rela
minjamin sleeping bagnya buatku waktu ditenda dan menjadi security saat aku
menggigil kedinginan di tenda. Padahal baru kenal digunung tapi rasanya seperti
punya abang beneran… terima kasih bang dwiki karena udah baik banget dan selalu
backup aku yang masih pemula ini. Beruntung bisa naik gunung bareng bang dwiki…
rasa khawatir sebagai pemula sekejap hilang.
Nice to meet u brother J
Adit (Pak Ketua)
Pertama kali ketemu pas di Stasiun Semarang Poncol bersama
saudaranya Agung. Kesan pertama mengenal dia itu orangnya agak pendiam, kalau
ngomong bahasa Jawa mulu jadinya bingung kalau mau ngajak dia ngobrol dan dia
suka sibuk dengan saudaranya itu. Namun setelah kenal di gunung dia itu
orangnya sangat bertanggung jawab secara dia juga ditunjuk jadi Ketua di
petualangan ini. Dia yang ngurusin semua data untuk mendapat izin mendaki
hingga selesai pendakian. Dia juga yang paling mengerti dengan tenda dan
permasakan, mungkin karena dia juga udah berpengalaman naik gunung sama kaya
Yuni dan bang Dwiki. Dia tetap agak pendiam tapi sekalinya dia ngomong itu
nyebelin banget karena dia ngecengin aku yang galau...masak nugget gosong
gara-gara galau padahal kan gosong karena kurang cahaya jadinya ga merhatiin
(ngeles)…hmmm agak rese juga ternyata orangnya dan agak sedikit cuek tapi
perhatian hahaaa… Makasih ya udah banyak direpotin juga disana, jangan kapok ya
kalau nanjak lagi bareng aku. Senang banget bisa kenal yang namanya Adit,
senang punya teman baru anak gunung orang Jepara yang suka nyanyi lagu dangdut
dan ngomong Jawa. Very excited J
Agung (Naik Paling Lama tapi Turun Paling Cepat)
Pertama kali ketemu ya sama Adit itu di stasiun Semarang
Poncol terus kita ngetem dikostannya nunggu jam kereta ke Malang sekaligus beli
bahan logistik. Kesan pertama itu kayanya orangnya agak sombong dan dia juga
sering ngomong Jawa sama Adit jadi agak membuat aku bingung mereka sedang
berbicara apa (haha kepooo banget aku). Mungkin karena dia juga masih pemula
jadi dia itu ya nurut-nurut aza disuruh ngapain, dia yang bawain tas berisi
bahan logisitik mungkin karena sesuai dengan postur tubuhnya yang sehat..hehe
kidding. Selama pendakian dia itu yang selalu ketinggalan di belakang tapi
kalau dia udah jalan duluan sulit buat dikejar sampai kita semua takut kalau
nanti dia kepisah dari rombongan. Tapi dia juga penolong buat aku, kalau dia
selalu minta break ya bagus juga buatku yang masih pemula karena terkadang
merasa lelah juga. Meskipun aku kadang masih sanggup berjalan namun kalau
melihat dia sudah kecapean, disitulah saat dimana aku dan semua meredam ego
kami untuk tidak memilih tetap berjalan dan memilih break (istirahat, minum
dulu, lepasin cariel dulu, duduk nyantai). Wolesss… meski jadi penghuni
terakhir tapi kami tetap menikmati kebersamaan ini. Senang banget juga kenal
sama Agung, dia juga orangnya baik, sempat ngasih sleeping bagnya ke aku buat
ngedouble gitu, juga nemanin aku saat menuju puncak meskipun dia akhirnya ga
sampai puncak tapi aku udah cukup salut sama dia, mungkin itu udah sekitar
ketinggian 3500 lebih kali ya. Dan yang paling bikin lucu saat turun, kalau
saat naik dia yang paling lama, paling belakang
tapi kalau turun dia yang paling cepat, paling depan padahal aku aza
sempat banyak break juga pas turun tapi memang turun lebih cepat waktunya
daripada naik. So unique J
Numpang tanya... apa aja persiapan fisik yang dilakukan sebelum ke Semeru?
ReplyDeleteSaya juga insya Allah mau mendaki gunung pertama kali dan langsung ke Semeru juga... butuh saran... :D
Wow.. mau kesana kapan sis?
ReplyDeleteklo gw sih persiapan fisik sebulan sblum pergi, olahraga seminggu sekai ikutan aerobik dikantor. saran gw sih klo bisa olahraga nya dirutinin, lari2 pagi2 jg dekat rumah. trus jaga pola makan biar ga sakit pas mau kesana. btw klo bisa bawa jaket tebal ya soalnya dingin bgt dan peralatan mendakinya klo bisa yg lengkap kecuali tenda ama nesting biar cowo aza yg bawa. Klo bisa pokoknya pas kesana kondisi badan hrus FIT banget soalnya perjalanan lumayan panjang :)
pengin kenal sm mbak Yuni & pgn tau tips mendaki dg ttp pake rok :-)
ReplyDeleteboleh bagi kontaknya?
emailku : bellefille_doegalsz@yahoo.fr