Puisi "Persinggahan Terakhir"
Bolehkah aku berkata bahwa aku sungguh sudah lelah
Selalu diperhadapkan dengan kisah yang berakhir pilu
Bolehkah aku meminta cerita romantis bak lantunan lagu
Selalu bersama dalam suka maupun duka selamanya
Kadang dalam hati terdalam aku melihat masa depan
Tepat disamping tempatku bersandar manja kala rindu
Kadang dalam pikiran ini aku membayangkan dirimu
Sedang memelukku erat tuk lepaskan beban yang ada
Hati ini terus bertanya pada angin yang terbang bebas
Mungkin bunga tak selalu tumbuh mekar pada musimnya
Bahkan hujan turun pun tak membuatnya bersemi lagi
Hanya ilalang berkeliling disekitarnya lalu menghilang
Salahkah jika aku meminta untuk tak selalu dimarahi
Salahkah jika aku meminta diperlakukan seperti putri
Berkatalah dengan lemah lembut dan berlaku halus
Karena kau pun tlah mengetahui jiwaku yang rapuh
Sudah tahu rasanya terluka tapi aku mencoba bertahan
Sudah tahu rasanya sakit tapi aku berpura-pura tegar
Pengorbanan yang tiada berarti tak pernah dilihat mata
Ego sebesar pohon memisahkan genggaman tangan kita
Berharap ini adalah persinggahan terakhir penuh luka
Setelahnya harus menjadi pemberhentian terakhir
Di sebuah gereja dengan gaun panjang yang indah
Aku berkata "bersedia" sambil tersenyum bahagia
Setelahnya harus menjadi pemberhentian terakhir
Di sebuah gereja dengan gaun panjang yang indah
Aku berkata "bersedia" sambil tersenyum bahagia
by : Chacha Lencha Velyn
Comments
Post a Comment