Perjalanan Naik Gunung Salak Puncak I

Pendakian kali ini terasa berbeda dari pendakian sebelumnya. Kali ini aku pergi bersama seseorang yang menjadi kekasihku saat itu, kami tidak pergi berdua melainkan bersama teman-temannya yang lain. Aku diajak dia sekitar dua minggu sebelumnya, agak mendadak karena niatnya mau ke Gede malah jadi ke Salak dan waktunya juga mendadak hari Jumat 290814 malam kami berangkat. Sehingga minta izin ke nyokab ya mepet harinya, terus persiapan juga sedikit kurang siap.Sebenarnya aku udah tahu perlengkapan apa saja yang mesti dibawa buat naik gunung tapi karena aku agak sedikit minta diperhatiin ama doi, jadi nanya-nanya ama dia sampai lupa klo jas hujan itu wajib banget dibawa, headlamp. Ya itu dua benda yang ga aku bawa waktu ke Salak (next time harus lebih persiapan lagi meski pergi bareng pacar), dan aku juga lupa klo Salak itu di Bogor, Bogor itu KOTA HUJAN. Terus sepanjang perjalanan ke rumah temannya yang bernama Jawir dan istrinya Lala, doi ngomel karena aku bawa baju kebanyakan.hahaha maklum cewe wajar aza (tapi ada untungnya juga bawa banyak soalnya hujan mulu, basah kuyup mulu) :P. Sempet drop digituin, menurut gw itu ga kebanyakan kok udah sesuai tapi klo menurut cowok mungkin krn mereka emang jarang ganti baju. Sempet pengen pulang aza ke rumah gamau ikutan nanjak, tapi karena udah nanggung dijalan dan udah minta izin ya udah deh. Jalanin aza...

Sesampai rumah temannya di daerah Bekasi, doi ama jawir benerin pasak buat tenda dulu dan aku mandi dulu disitu. Lalu pergi berdua ama Lala naik motor nemanin dia ke atm. Setelah semua beres, packing udah. Kita cuss ke tempat temannya lagi yang namanya Esti. Disana ketemu orang baru lagi si Esti dan pacarnya Mandor. Anyway, aku termasuk susah beradaptasi dengan cepat sama orang baru, ya diam aza dan ngikut aza. Disana aku, lala, dan esti pergi keluar cari makanan soalnya kami semua belum pada makan malam. Aku coba ngbrol seadanya, nanya-nanya mereka kerja dimana, kenal dimana dan pertanyaan awal orang baru kenal aza. Ketika kembali ke kostan Esti, beberapa menit kemudian datang lagi dua orang yaitu Uyun dan Ficky. Sesuatu yang luar biasa aku rasakan di hari itu, aku punya teman-teman baru ada 6 orang beserta aku dan doi jadi 8 orang untuk mendaki gunung bareng. Meski masih asing tapi mereka semua ramah dan menyenangkan.

Kita naik motor ke salak, jadi ada 4 motor konvoi. WOW belum pernah ngerasain yang namanya naik motor berdua sama pacar di tengah malam ke tempat yang jauh. Klo bonyok tahu bisa berabe urusannya kali ya, hihiii :D. Naik motor berdua bawa carriel dua, satu diselipin di depan, satu lagi yang agak besar punya dia, aku gemblok. Rasanya tidak berat karena aku bisa bersandar ke dia. Sepanjang jalan merhatiin jalanan sepi yang kita lewati.hmm... bahagianya... petualangan gw yang seru setelah Semeru.Hingga kita berhenti sejenak di sebuah minimarket untuk membeli keperluan logistik. Istirahat sejenak disana untuk mengurangi rasa ngantuk dan lelah. Lalu kami kembali lanjut menuju Bogor. Tiba-tiba motor ficky yang membonceng uyun menabrak lubang yang membuat bannya bocor. Kemudian kami mencari tambal ban yang masih buka. Disana kami sejenak bersenda gurau, ya doi dan temannya jawir memang selalu membuat suasana menjadi ceria.

Setelah itu kami lanjutkan lagi perjalanan kami menuju gunung salak, kami tiba disebuat tempat seperti tempat pangkalan ojek, kami semua rebahan disana namun karena kami semua sangat ngantuk maka kami istirahat di mushola dekat situ. Hanya tidur beberapa jam saja, sekitar jam 6 pagi kami bersiap-siap.

Akhirnya kami sampai di sebuah warung untuk sarapan pagi dengan indomie rebus dan teh manis hangat, tidak jauh dari sana kami yang perempuan berjalan dengan membawa helm lalu yang laki-laki membawa motor ke atas karena jalanannya bebatuan dan menanjak jadi agak sulit jika harus berboncengan.


ini motor yang kami pakai
ini diwarung
wonderwoman


jalur menuju ke atas basecamp


parkirnya disini


Selamat datang di Jalur Pendakian Kawah Ratu dan Puncak Salak I Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Akhirnya kami berada di garis start untuk melakukan pendakian Puncak Salak I. WELCOME TO THE JUNGLE. ... Udah panjang lebar cerita tapi ini baru start buat menuju puncak salak I. hahaha :P



Mereka adalah teman-teman pendakian ku di gunung Salak I:
Esty



Mandor


Ficky
Uyun
Jawir


Lala


Tin-tin


aku dan mereka, yang photo si jawir, si ficky lagi duduk disebelah sana


Sepanjang perjalanan, ternyata sakit perut aku yang udah dari seminggu lalu diobatin belum kunjung reda. Dia kambuh lagi pas di salak, duhh rasanya itu sakit melilit banget, ususnya kaya diperas-peras. Sakit perutnya bukan karena pengen pup tapi karena gajelas. Alhasil aku sering minta berhenti sejenak tuk menahan rasa sakit sambil memakai fresh care punyanya Ficky. Pendakian kali ini benar-benar berbeda, treknya sungguh berbeda dengan semeru atau papandayan. Medan yang dilalui cukup sulit tapi sangat menantang. Melewati aliran air, kubangan babi, kawah, dan hutan-hutan. Jalur yang kami lewati via pasir rengit memang lebih sulit dibanding jalur lain bahkan kami sempat berpikir lewat jalan yang salah tapi kami selalu menemukan penanda KM.

Awalnya kami masih agak santai hingga hujan turun dengan derasnya membasahi kami, kami pasang flysheet dan berteduh sejenak. lalu lanjut lagi berjalan dan hujan kembali hingga hari mulai gelap. Kami tetap berusaha berjalan untuk mencapai pos bayangan namun tak kunjung kelihatan. Hingga akhirnya aku yang membuat semuanya jadi terhenti dan memasang tenda untuk beristirahat. Aku tiba-tiba saja menangis karena merasa lelah dan kaget dengan pendakian ini. Ini pertama kalinya aku mendaki jarang berhenti dan kehujanan. Sebenarnya aku tidak merasa sudah di tahap hypotermia, aku masih sanggup menahan dingin tapi entah kenapa air mata itu harus jatuh mengalir tertutup hujan. Maaf ya teman-teman membuat kalian menjadi khawatir dan ikutan drop. Semestinya aku masih bisa berusaha sampai kita ketemu puncak bayangan, tapi kita terpaksa berhenti dan memasang tenda. Ini pertama kalinya aku ganti pakaian diluar ditutupin teman-teman cewe, lalu si Uyun kasih aku cemilan terus, si Tin-tin nyemangatin aku terus. Lala dan Esty masak air, cowok2nya pada pasang tenda. Aku hanya duduk terdiam memandangi kalian... rasanya sedikit mengecewakan. Semoga di lain kesempatan aku ga mengulang hal ini dan bisa ambil bagian juga dalam pendakian... Berharap bisa mendaki bersama kalian lagi Esty, Lala, Uyun, Mandor, Agung, Ficky dan Tin2. Tapi entah kapan........

And then... besok paginya aku dan Tin2 ga ikutan muncak karena aku masih kurang fit, Tin2 juga kakinya masih sakit dan dia juga ga mungkin ninggalin aku sendirian di tenda nanti aku diculik lagi ama cowok ganteng yang lewat situ hehe.. mereka berenam ke puncak jam 5 pagi hampir setengah 6 dan ternyata Puncak masih jauh. Perkiraan mereka baliknya jam 11 an tapi mereka balik sudah agak sore sekitar jam 2 atau jam 3 an. Lalu kami buru-buru packing ulang untuk turun dan meski kami terus berjalan tanpa henti tapi tetap saja kami sampai kawah sudah mulai gelap. Rasanya hampir nyerah pas di kawah malah sempat manjat ke atas taunya salah jalur dan mesti turun lagi. Tapi aku tetap berusaha bergerak karena ga memungkinkan berada di kawah malam-malam dan terlalu lama. Setelah keluar dari kawah kami tetap bergerak terus dan aku sempat terjatuh ketika kita lewat jalur air. Jalur air yang kita lewati tinggi airnya berbeda dengan saat kita datang karena saat kita pulang hujan terus membasahi kami. Jadi, airnya ada kira-kira sedengkul kami. Kami juga minim senter karena ada beberapa senter yang mati. Kendala kalau trekking malam ya kurangnya pencahayaan dan kami harus lebih berhati-hati.

Anehnya kenapa pas berangkat jalurnya terlihat biasa namun pas pulang menjadi luar biasa hufftt... Dangernya adalah hp aku pun berdering dan ternyata nyokab memanggil, wow udah dapat sinyal ternyata. Lalu aku angkat telpon mama dan beliau marah besar soalnya aku bilang minggu sore udah balik tapi udah jam 10 malam aku masih berada di gunung salak. Aku langsung drop banget, rasanya gimana ya... nyokab marah2 sedangkan aku juga harus berjuang untuk turun dengan kaki yang sudah terseok-seok. Kata tin2 udah ga usah pikirin masalah itu, sempat kesel sih pas dia ngomong gitu seolah ga peduli ama aku tapi setelah dipikir-pikir ya mau gimana lagi, benar juga yang dia bilang. Kita kan lagi di gunung, ya udah fokus buat turun aza dan pulang dengan selamat. Walau pikiran ku sangat kacau tapi aku siap mengambil resiko apapun saat sampai di rumah, meski harus dihajar ama nyokab udah siap deh. Lalu kaki ini menjadi kuat untuk terus bergerak turun ke bawah hingga sampai juga di pintu masuk salak I, kemudian aku suruh Agung untuk berpura2 menjadi teman kerjaku agar mengurangi rasa emosi mama. Makasi ya Agung udah mau jadi partner in crime aku..hehee... 

Pendakian kali ini mungkin sedikit membuatku ketar-ketir karena salah estimasi waktu, mungkin kalau aku bilang ke mama baliknya hari Senin jadinya mama ga akan khawatir dan nyariin aku. Pendakian kali ini sungguh luar biasa, dari jalurnya yang cukup menantang, teman-temannya yang luar biasa juga, cewek2nya wonderwoman banget, dan ada Tin2 yang membuat aku tetap merasa nyaman dan yakin akan baik-baik saja. Setelah kita semua ambil motor dan turun ke bawah keluar dari basecamp yang sudah sepi bahkan tidak ada orang yang jaga. Kami semua mampir sebentar di sebuah warung makan untuk makan dan bersih-bersih badan. Setelah itu kami pun pulang menuju rumah masing-masing, kami berpisah saat sudah di jalan raya daerah bogor. Sebenarnya sih capek, ngantuk pengennya nyender aza ama tin2 tapi kasihan dia juga cape dan ngantuk. Jadi aku berusaha untuk ga tidur dan ajak dia ngobrol biar dia tetap terjaga bawa motornya. Sempat mampir sebentar buat beli permen biar dijalan sambil ngemut permen... Meski masih dengan perasaan was-was karena mama udah nyuruh harus sampai rumah secepatnya, dan kami pun agak ngebut sehingga aku tiba di rumah sekitar jam 1 malam. Aku sampai di rumah dan papa yang buka pintu. Yeahh sebenarnya klo ada papa justru aku merasa sedikit tenang karena papa ga mungkin marah dan mama juga ga mungkin marahin aku klo ada papa. Thanks GOD bisa sampai di rumah dengan selamat tanpa kekurangan sesuatu. Thanks Papa & Mama yang mencoba mengerti aku meski sempat marah besar di telpon, maafin anakmu ini yak. Thanks untuk Tin2 yang udah ajakin aku ke Salak dan membuat aku bisa merasakan petualangan ini, rasanya naik motor ke tempat yang jauh dan rasanya naik gunung bareng sama seseorang yang istimewa. Thanks buat teman2 pendakian kali ini yaitu Esty, Lala, Uyun, Agung, Mandor dan Ficky, maaf kalau aku sedikit ngerepotin kalian. Jangan kapok ya nanjak  bareng aku.. aku anaknya mau belajar kok dan mau berusaha hehe... makasiiiiiiiiiii :)


maaf klo ceritanya ada yang ga diceritain semuanya, maklum ini udah diusahain sesingkat mungkin :D atau malah ceritanya kok kurang ttg pendakian malah tentang pribadi aku. ya iyalah ini kan blog aku ya isinya jelas tentang aku dan duniaku hihiiii










Comments

Popular Posts