Puisi "Bertemu Untuk Berpisah"
Aku takkan menyalahkan pertemuan kita.
Meski perpisahan adalah kata yang tepat.
Aku bahagia dan nyaman saat dekat denganmu.
Meski perbedaan sempat menjadi sebuah tanya.
Jika aku ingat kembali senyum dan tawa kita.
Mungkin sedih ini hanyalah sebagai pelengkap kisah.
Jika aku pernah seindah bunga mawar bagimu.
Mungkin kini kau telah menyentuh durinya.
Kita pernah melakukan perjalanan bersama.
Saling mengerti dengan bahasa kita yang ambigu.
Membisu pun adalah cara kita saling berbicara.
Bercerita tentang masa lalu kita yang pelik.
Saat itu aku menggenggam tanganmu dengan erat.
Menuntun langkahmu dalam gelapnya malam.
Mengabaikan udara dingin yang terus menusukku.
Melupakan letihnya kaki menelusuri jalan setapak.
Sejenak kita beristirahat bersandar dibalik bukit.
Hanya berdua denganmu sambil memandangi langit.
Sepertinya jutaan bintang sedang berpesta untuk kita.
Itu pertama kalinya aku melihat bintang sebanyak itu.
by: chacha lencha velyn
2565 mdpl
14-16 Agustus 2015
Meski perpisahan adalah kata yang tepat.
Aku bahagia dan nyaman saat dekat denganmu.
Meski perbedaan sempat menjadi sebuah tanya.
Jika aku ingat kembali senyum dan tawa kita.
Mungkin sedih ini hanyalah sebagai pelengkap kisah.
Jika aku pernah seindah bunga mawar bagimu.
Mungkin kini kau telah menyentuh durinya.
Kita pernah melakukan perjalanan bersama.
Saling mengerti dengan bahasa kita yang ambigu.
Membisu pun adalah cara kita saling berbicara.
Bercerita tentang masa lalu kita yang pelik.
Saat itu aku menggenggam tanganmu dengan erat.
Menuntun langkahmu dalam gelapnya malam.
Mengabaikan udara dingin yang terus menusukku.
Melupakan letihnya kaki menelusuri jalan setapak.
Sejenak kita beristirahat bersandar dibalik bukit.
Hanya berdua denganmu sambil memandangi langit.
Sepertinya jutaan bintang sedang berpesta untuk kita.
Itu pertama kalinya aku melihat bintang sebanyak itu.
by: chacha lencha velyn
2565 mdpl
14-16 Agustus 2015
Comments
Post a Comment